Monday, July 11, 2011

[Life Reflection] Happy Twenty Two! (Part III: Love)

[... cont'd]

3. Cinta
Cinta? Masih seperti tahun2 lalu, saya masih bingung, completely unskilled. Masih terseret-seret pengetahuan saya semenjak kepercayaan tentang cinta roboh beberapa tahun lalu. Tapi, di umur saya 21 beranjak 22 tahun kmrn, tanpa saya inginkan, something happened to my love life.

Saya tiba2 bertemu dengan seorang pria di kampus (note: sebelum masuk ke Hukum, saya sudah mutusin untuk ga ngurusin hal2 ini dulu, fokus kuliah dulu). Yep, pria yang saya ceritakan disini. Pria yang saat pertama kali melihat, POPPED!, kata yang terlintas di kepala adalah “marriage” (-_-)"a. Pria yang “indah”, tidak tahu dari mana, tapi "indah". Satu semester sudah berlalu dan saya masih belum bisa memahami sama sekali perasaan saya ke dia dan mengapa bisa. Entahlah, dia benar-benar membangkitkan sesosok wanita lembut saya seperti beberapa tahun lalu. Rasanya seperti ingin menjaga dia, menolong dia sebagai seorang wanita. Saya tidak mengakuinya sebagai cinta sekarang (karena belajar dari pengalaman lalu, saya harus mengenal seorang pria dulu sebelum ke suatu term yang serius, yaitu cinta), tapi sampai saat ini, dia sudah membuat saya melakukan beberapa extraordinary things. Extraordinary things yang ga pernah saya lakukan ke pria2 lain beberapa tahun ini. Saya ga bs menjelaskannya, tapi saya tahu pria ini berbeda & akan sll memperlakukannya berbeda.

Tapi anehnya, seiringan dengan perasaan saya yg ga bisa dijelaskan, ada perasaan legowo klo Tuhan berkehendak lain, jika bukan saya yang menjaga dia di sisa hidupnya nanti. Ntahlah kenapa perasaan legowo ini ada karena saya udah belajar merelakan di hubungan yang sebelumnya atau gimana. Tapi dari awal saya memperhatikan dia hingga sekarang, saya selalu melihat dia laki2 yang baik utk diajak di dalam suatu hubungan & setia dari awal. Saya benar2 berharap dia bisa dapat wanita yang terbaik, walaupun saya ingin menjadi wanita yg terbaik itu sejak saya pertama kali bertemu.

Itu saja yang bisa saya ceritakan mengenai pria ini. Benar orang yang baik, benar2 perasaan yang indah, dan saya tidak mau meninggalkan perasaan yang indah ini dengan begitu saja dalam keadaan yang tidak indah.

Terakhir, untuk hal pasangan saya menikah nanti, saya tidak mau keras kepala lagi sekarang. Saya berpikir, mencari kriteria orang yang disukai / dicintai itu berbeda dengan mencari kriteria orang yg bisa kita ajak nikah. Dan saya benar2 bodoh dalam kedua hal itu. Terserah kriteria terbaik Tuhan seperti apa & membawa saya ke proses mana. Kalaupun harus ngalamin beberapa kali jatuh-bangun-cinta lagi, saya tidak akan takut utk patah hati dan tidak mau menjadi “bodoh” atau terhenti lagi, karena saya percaya pada akhirnya Tuhan akan ngasih pria yang TERBAIK ke saya. Pria yang benar2 menyadari peranan Tuhan di dalam hidupnya. Pria yang bersama2 bisa diajak utk membangun “mezbah Tuhan” di dalam keluarga. Pria, yang ketika melihat dia, saya bisa melihat wajah Tuhan di dalamnya.

Pria yang bisa melihat saya & pernikahan & keluarga nanti, tidak dari sudut pandang cinta manusia, tapi dari cinta Ilahi yang ada di Alkitab. Pria yang melihat saya & anak2 dengan definisi kasih ini
:
1 Korintus 13:4-7 :
13:4  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6  Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7  Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.


Definisi pernikahan untuk saya sekarang adalah berdasarkan itu. Ya, hanya berdasarkan itu. Saya ingin sekali menikah dengan pria yang berdedikasi ke Tuhan & saya yakin suatu hari nanti Tuhan akan memberikan pria itu dan yang benar2 memahami ayat 1 Korintus 13 di atas. Dan Tuhan juga akan menjadikan saya menjadi seorang wanita yang seimbang dengan pria tersebut.

------------------------------------------------------------

Sekian review hidup saya ini hingga umur saya 22, teman2. Terima kasih untuk teman2 dekat saya yang sudah membantu mendewasakan saya selama ini. Sampai jumpa tahun depan, teman2! :) :)

0 comments:

Post a Comment